Friday, November 22, 2013

Abad XXI bagi Bangsa Indonesia adalah abad industri yang disangga dengan teknologi informasi yang semakin canggih. Kemajuan tersebut menuntut dukungan budaya baca dan tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan, kebiasaan, kegemaran, dan kebutuhan baca tulis. Namun budaya tersebut sampai penggal pertama dekade terakhir abad ke-20 belum berkembang di masyarakat Indonesia.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah mulai kapan kemampuan baca dan tulis itu mulai diajarkan? ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa membaca dan menulis baru diajarkan pada saat anak sudah di SD, tetapi banyak juga para ahli yang menyatakan bahwa membaca dan menulis harus diajarkan sejak dini.  Durkin (1966;1966a) telah mengadakan penelitian tentang pengaruh membaca dini pada anak-anak, dia menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang telah  diajar membaca sebelum masuk SD pada umumnya lebih maju di sekolah dari anak-anak yang belum membaca dini. Ahli lain yaitu Steinberg telah berhasil dalam eksperimennya tentang mengajar membaca dini unuk anak usia 1-4 tahun. Dia juga menemukan bahwa anak-anak yang telah mendapat pelajaran membaca pada usia dini umumnya lebih aju di sekolah. Dia juga mengemukakan bahwa setidaknya ada empat keuntungan mengajar anak membaca dini dilihat dari segi proses belajar-mengajar.
  1. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak.
  2. Situasi akrab dan informal di rumah dan di KB atau TK merupakan faktor yang kondusif bagia anak untuk belajar. 
  3. Anak-anak yang berusia dini umumnya perasa dan mudah terkesan serta dapat diatur.
  4. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat. 

A. Pengertian Membaca
Kegiatan membaca pada dasarnya merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata, menghubungkannya dengan bunyi, maknanya serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Anderson dkk. (1965) memandang membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. Proses yang dialami dalam membaca adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan dimulai dari mengawali huruf, kata, ungkapan, frase, kalimat, dan wacana serta menghubungkanya dengan bunyi dan maknanya. 

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca terkait dengan, (1) pengenalan huruf atau aksara, (2) bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf, dan (3) makna atau maksud, dan (4) pemahaman terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.

Adapun menurut Hari (1970;3) membaca merupakan interpretasi yang bermakna dari simbol verbal yang tertulis/tercetak. Membaca adalah tindakan menyesuaikan arti kata dengan simbol-simbol verbal yang tertulis/tercetak. Sejalan dengan itu Kridalaksana (1993:13) juga mengemukakan bahwa membaca adalah "keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras". Kegiatan membaca dapat bersuara, dapat pula tidak bersuara. Jadi, membaca pada hakikatnya adlah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan. 

B. Pentingnya Kemampuan Membaca
Seperti telah dijelaskan, kemampuan membaca sangat penting dimiliki anak. Mary Leonhardt (1999:27) menyatakan ada beberapa alasan mengapa kita perlu menumbuhkan cinta membaca pada anak, alasan tersebut adalah:
  1. Anak yang senang membaca akan membaca dengan baik, sebagian besar waktunya akan digunakan untuk emmbaca.
  2. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang lebih tinggi. Mereka akan berbicara, menulis, dan memahami gagasan-gagasan rumit secara lebih baik.
  3. Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas dalam segala hal dn membuat belajar lebih mudah.
  4. Kegemaran membaca akan memberikan beragam perspektif kepada anak.
  5. Membaca akan membantu kepada anak memiliki rasa kasih sayang.
  6. Anak-anak yang gemar membaca dihadapkan pada suatu dunia yang penuh dengan kenungkinan dan kesempatan.
  7. Anak-anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan pola berfikir kreatif dalam diri mereka.

C Tujuan Membaca. 
Tujuan membaca memang sangat beragam, bergantung pada situasi dan berbagai kondisi pembaca. Secara umum tujuan membaca ini dapat dibedakan sebagai berikut.
  1. Untuk mendapatkan informasi. Informasi yang dimaksud disini adalah informasi tentang fakta dan kejadian sehari-hari sampai informasi tingkat tinggi tentang teori-teori serta penemuan dan temuan ilmiah canggih.
  2. Agar citra dirinya meningkat. 
  3. Untuk melepaskan diri dari kenyataan misalnya saat dia merasa jenuh, sedih, bahkan putus asa.
  4. Membaca dapat pula untuk tujuan rekreatif/untuk mendapatkan kesenangan atau hiburan seperti halnya menonton film atau bertamasya.
  5. Kemungkinan lain adalah orang membaca tanpa tujuan apa-apa, hanya karena iseng, tidak tahu apa yang dilakukan, jadi hanya sekedar mengisi waktu.
  6. Tujuan membaca yang tinggi adalah mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman serta estetis dan nilai-nilai kehidupan lainnya. Dalam hal ini bacaan yang dipilih adalah karya bernilai sastra. 

Demikian yang dapat saya uraikan mengenai Pengertian, Peranan dan Tujuan Membaca, semoga apa yang saya tuangkan disini mampu menambah wawasan kita dan bermanfaan untuk menambah pengetahuan kita.

(Diambil dari berbagai sumber)
Posted by: Yuliyati
Blog. Seri Bahasa Indonesia Updated at: 7:36 PM