Saturday, October 12, 2013

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsure pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock, l’axplanation de l’homme. Unsur-unsur yang dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.



Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsure serapan itu sebagai berikut.

1. aa (Belanda) menjadi a
Contoh:
- paal - pal
- baal - bal
- actaaf - oktaf

2. ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e
- aerob - aerob
- aerodimanics - aerodonamika

3. ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
- haemoglobin - hemoglobin
- haematite - hematite

4. ai tetap ai
- trailer - trailer
- caisson - kaison

5. au tetap au
- audiogram - audiogram
- autrotoph - autrotof
- tautomer - tautomer
- hydraulic - hidraulik
- caustic - kaustik

6. c di muka a, u, o dan konsonan mejadi k
- calomel - kalomel
- construction - konstruksi
- cubic - kubik
- coup - kup
- classification - klasifikasi
- crystal - Kristal

7. c di muka e, i, oe, dan y menjadi s
- central - sentral
- cent -sen
- cybernetics - sibernetika
- circulation -sirkulasi
- cylinder -silinder
- ceolom -selom

8. cc di muka o, u dan konsonan menjadi k
- accomodation- akomodasi
- acculturation -akulturasi
- acclimatization  -  aklimatisasi
- accumulation - akumulasi
- acclamation - aklamasi

9. cc di muka e dan i menjadi ks
- accent - aksen
- accessory - aksesori
- vaccine - vaksin

10. cch dan ch di muka a, o dan konsonan menjadi k
- saccharin - sakarin
- charisma - karisma
- cholera - kolera
- chromosome - kromosom
- technique - teknik

11. ch yang lafalnya s atau sy menjadi s
- echelon - eselon
- machine - mesin

12. ch yang lafalnya c menjadi c
- check - cek
- \ China - Cina

13. ç (Sanskerta) menjadi s
- çabda - sabda
- çastra - sastra

14. e tetap e
- effect - efek
- description - deskripsi
- synthesis - sintesis
- ea tetap ea
- idealist - idealis
- habeas - baheas

15. ee (Belanda) menjadi e
- stratosfeer - stratosfer
- systeem - system

16. ei tetap ei
- eicosane - eikosan
- eidetic - eidetik
- einsteinium - einsteinium

17. eo tetap eo
- stereo - stereo
- geometry - geometri
- zeolite - zeolit

18. eu tetap eu
- neutron - neutron
- eugenol - eugenol
- europium - europium

19. f tetap f
- fanatic - fanatik
- factor - factor
- fossil - fosil

20. gh menjadi g
- sorghum - sorgum

gue menjadi ge
- igue - ige
- gigue - gige

21. i pada awal suku kata di muka vokal tetap i
- iambus - iambus
- ion - ion
- iota - iota

22. ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i
- politiek - politik
- riem - rim

23. ie tetap ie jika lafalnya bukan i
- variety - varietas
- patient - pasien
- afficient - efisien

24. kh (Arab) tetap kh
- khusus - khusus
- akhir - akhir

25. ng tetap ng
- contingen -t kontingen
- congres - kongres
- linguistics - linguistic

26. oe (oi Yunani) menjadi e
- oestrogen - estrogen
- oenology - enology
- foetus - fetus

27. oo (Belanda) menjadi o
- komfoor - kompor
- provoost - provos

28. oo (Inggris) menjadi u
- cartoon - kartun
- proof - pruf
- pool - pul

29. oo (vokal ganda) tetap oo
- zoology - zoology
- coordination - koordinasi

30. ou menjadi u jika lafalnya u
- gouverneur - gubernur
- coupon - kupon
- contour - kontur

31. ph menjadi f
- phase - fase
- physiology - fisiologi
- spectograph - spektograf

32. ps tetap ps
- pseudo - pseudo
- psychiatry - psikiatri
- psychic - psikis
- psychosomatic - psikosomatik

33. pt tetap pt
- pterosaur - pterosaur
- pteridology - pteridologi
- ptyalin - ptyalin

34. q menjadi k
- aquarium - akuarium
- frequency - frekuensi
- equator - ekator

35. rh menjadi r
- rhapsody - rapsodi
- rhombus - rombus
- rhythm - ritme
- rhetoric - retorika

36. sc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi sk
- scandium - skandium
- scoptopia - skoptopia
- scutella - skutela
- sclerosis - sklerosis
- scriptie - skripsi

37. sc di muka e, i, dan y menjadi s
- scenography - senografi
- scintillation - sintilasi
- scyphistoma - sifistoma

sch di muka vokal menjadi sk
- schema - skema
- schizophrenia - skizofrenia
- scholasticism - skolastisisme

38. t di muka i menjadi s jika lafalnya s
- ratio - rasio
- actie - aksi
- patient - pasien

39. th menjadi t
- theocracy - teokrasi
- orthography - ortografi
- thiopental - tiopental
- thrombosis - trombosis
- methode (Belanda) metode

40. u tetap u
- unit - unit
- nucleolus - nucleolus
- structure - struktur
- institute - institute

41. ua tetap ua
- dualism - dualism
- aquarium - akuarium

42. ue tetap ue
- suede - sued
- duet - duet

43. ui tetap ui
- equinox - ekuinoks
- conduite - konduite

44. uo tetap uo
- fluorescein - fluoresein
- quorum - kuorum
- quota - kuota

45. uu menjadi u
- prematuur - prematur
- vacuum - vakum

46. v tetap v
- vitamin - vitamin
- television - televisi
- cavalery - kavaleri

47. x pada awal kata tetap x
- xanthate - xantat
- xenon - xenon
- xylophone - xilofon

48. xc di muka e dan i menjadi ks
- exception - eksepsi
- excess - ekses
- excision - eksisi
- excitation - eksitasi

49. xc di muka a, o, u, dan konsonan menjadi ksk
- excavation - ekskavasi
- excommunication - ekskomunikasi
- excursive - ekskursif
- exclusive - eksklusif

50. y tetap y jika lafalnya y
- yakitori - yakitori
- yangonin - yangonin
- yen - yen
- yuan - yuan

51. y manjadi y jika lafalnya i
- yttrium - itrium
- dynamo - dinamo
- propyl - propil
- psyschology - psikologi

52. z tetap z
- zenith - zenith
- zirconium - zirkonium
- zodiac - zodiak
- zygote - zigot

53. konsonan ganda menjadi tunggal, kecuali kalau dapat membingungkan.
Misalnya:
- gabbro - gabro 
- commission - komisi
- accu - aki
- ferrum - ferum
- effect - efek 
- salfeggio - salfegio

Tetapi:
- mass - massa

Catatan:
  1. Unsur pungutan yang sudah lazim dieja sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah. Misalnya: Kabar, sirsak, iklan, erlu, bengkel, hadir
  2. Sekalipun dalam ejaan yang dismpurnakan huruf q dan x diterima sebagai bagian abjad bahasa Indonesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu diindonesiakan menurut kaidah yang terurai di atas. Kedua huruf itu dipergunakan dalam penggunaan tertentu saja, seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus.

Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standarisasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata standar, efek, dan implemen.

1. -aat (Belanda) menjadi -at
- advocaat - advokat

2. -age menjadi -ase
- percentage - persentase
- etalage - etalase

3. -al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi -al
- structural, structureel - structural
- formal, formeel - formal
- normal, normaal - normal

4. -ant menjadi -an
- accountant - akuntan
- informant - informan

5. -archy, -archie (Belanda) menjadi -arki
- anarchy, anarchie - anarki
- oligarchy, oligarchie - oligarki

6. -ary, -air (Belanda) menjadi -er
- complementary, komplementer - complementair
- primary, primair - primer
- secondary, secondair - sekunder

7. -(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -as
- action, actie - aksi
- publication, publicatie - publikasi

8. -eel (Belanda) menjadi -el
- ideëel - ideel
- materieel - materiel
- moreel - morel

9. -ein tetap -ein
- casein - kasein
- protein - protein

10. -ic, -ics, ique, -iek, -ica (Belanda) menjadi -ik, -ika
- logic, logica - logika
- phonetics, phonetiek - fonetik
- physics, physica - fisika
- dialectics, dialektica - dialektika
- technique, techniek - teknik

11. -ic, -isch (adjektiva Belanda) menjadi -ik
- electronic, elektronisch - elektronik
- mechanic, mechanisch - mekanik
- ballistic, ballistisch - balistik

12. -ical, isch (Belanda) menjadi -is
- economical, economisch - ekonomis
- practical, practisch - praktis
- logical, logisch - logis

13. -ile, -iel menjadi -il
- percentile, percentiel - persenril
- mobile, mobiel - mobil

14. -ism, isme (Belanda) menjadi -isme
- modernism, modernisme - modernisme
- communism, communisme - komunisme

15. -ist menjadi -is
- publicist - publisis
- egoist - egois

16. -ive, -ief (Belanda) menjadi -if
- descriptive, descriptief - deskriptif
- demonstrative, demonstratief - demonstratif

17. -logue menjadi -log
- catalogue - catalog
- dialogue - dialog

18. -logy, -logie (Belanda) menjadi -logi
- technology, technologie - teknologi
- physiology, physiologie - fisiologi
- analogy, analogie - analogi

19. -loog (Belanda) menjadi -log
- analoog - analog
- epiloog  -epilog

20. -oid, -oide (Belanda) menjadi -oid
- hominoid, hominoide - hominoid
- anthropoid, anthropoide - anthropoid

21. -oir(e) menjadi -oar
- trotoir - trotoar
- repertoire - repertoar

22. -or, -eur (Belanda) menjadi -ur, -ir
- director, directuer - direktur
- inspector, inspectuer - inspektur
- amateur - amatir
- formateur - formatur

23. -or tetap -or
- dictator - diktator
- corrector - korektor

24. -ty, -teit (Belanda) menjadi -tas
- university, universiteit - universitas
- quality, kwaliteit - kualitas

25. -ure, -uur (Belanda) menjadi -ur
- structure, struktuur - struktur
- premature, prematuur - prematur
Selengkapnya >>
Posted by: Yuliyati
Blog. Seri Bahasa Indonesia Updated at: 2:10 PM

Wednesday, October 2, 2013

A. Pengertian Tata Bahasa
Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Ilmu ini merupakan bagian dari bidang ilmu yang mempelajari bahasa yaitu linguistik. Tata bahasa bahasa Indonesia telah diatur dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI). Tata bahasa juga merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa meliputi bidang tata bunyi, bentuk, dan tata kalimat. Jadi  tata bahasa meliputi bidang-bidang berikut.
1. Fonologi
2. Morfologi
3. Sintaksis

Tatabahasa merupakan kajian bagaimana elemen-elemen makna (morfem) dalam suatu bahasa dapat digabungkan menjadi pengucapan. Morfem dapat bebas atau terikat. Jika mereka bebas berpindah dalam pengucapan, mereka biasanya disebut dengan kata, dan jika mereka terikat dengan kata atau morfem lainnya, mereka disebut dengan afiks. Bagaimana suatu elemen makna dapat digabungkan dalam suatu bahasa dikontrol oleh aturan-aturan. Aturan-aturan untuk struktur internal kata disebut dengan morfologi. Aturan-aturan dari struktur internal dari frasa dan kalimat disebut dengan sintaks.
B. Macam-Macam Tata Bahasa
Berdasarkan cara penyusunnya, tata bahasa dibedakan atas hal-hal berikut.
  1. Tata Bahasa Deskriptif/Sinkronis. Tata bahasa tersebut disusun berdasarkan pencatatan (deskripsi) yang nyata atas struktur suatu bahasa.
  2. Tata Bahasa Historis-Komparatif/Diakronis. Tata bahasa tersebut membicarakan perkembangan struktur bahasa dari satu zaman ke zaman lain serta mengadakan perbandingan antara struktur-struktur bahasa dari bermacam-macam zaman itu atau memperbandingkannya dengan bahasa lain.
C. Sifat Tata Bahasa
Pada umumnya tata bahasa bersifat normatif (umum) yaitu bila tata bahasa tersebut disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa yang umum dipakai dalam suatu masyarakat. Tata bahasa normatif harus tetap deskriptif yaitu mengikuti perkembangan perubahan struktur bahasa. Pada bahasa yang sudah tidak dipakai lagi dalam komunikasi sehari-hari, tata bahasa normatif dari bahasa tersebut selalu bersifat deskriptif yaitu menentukan atau mengatur kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah itu harus diikuti secermat-cermatnya dan tidak boleh diubah lagi, misal bahasa Latin, Yunani, dan Sansekerta. 
D. Tata Bahasa Tradisional dan Tata Bahasa Struktural
 Tata bahasa tradisional adalah tata bahasa yang hanya mencontoh warisan tata bahasa Barat yang mewarisi pula semua kaidah gramatikal dari tata bahasa Latin-Yunani. Tata bahasa yang ada di Indonesia masih bersifat tradisional. Oleh karena itu perlu direvisi, disesuaikan dengan jalan dan struktur bahasa Indonesia yang sebenarnya. 
Tata bahasa struktural adalah tata bahasa hasil dari menyelidiki bahasa-bahasa secara tersendiri, lepas dari segala macam prasangka yang ada. Struktur berarti hubungan yang relatif tetap antara bagian-bagian yang membentuk suatu hal.
E. Kategori Tatabahasa
Tatabahasa dapat diartikan sebagai sebuah sistem kategori, dan suatu kumpulan aturan-aturan yang menentukan bagaimana kategori-kategori digabungkan untuk membentuk aspek-aspek makna yang berbeda. Bahasa-bahasa berbeda secara luas tergantung apakah mereka dikodekan lewat penggunaan unit kategori atau leksikal. Namun, beberapa kategori sangat umum sehingga hampir universal. Beberapa kategori universal itu termasuk pengkodean relasi gramatikal dari peserta dan predikat secara tatabahasa berbeda antara relasinya terhadap predikat, pengkodean dari relasi sementara dan spasial pada predikat, dan sistem dari pelaku gramatikal mengatur acuan dan perbedaan antara pembicara dan penerima dan tentang siapa yang mereka bicarakan. 
F. Kelas-kelas kata
Bahasa mengelompokkan bagian-bagian dari pembicaraan menjadi kelas-kelas bergantung kepada fungsi dan posisi relatif terhadap bagian lainnya. Semua bahasa, misalnya, memiliki perbedaan mendasar antara sekelompok kata yang secara prototipikal mengacu pada sesuatu dan konsep dan sekelompok kata yang secara prototipikal mengacu pada aksi dan kejadian. Kelompok pertama, yang mengikutkan kata seperti "anjing" dan "lagu", biasanya disebut dengan kata benda. Kelompok kedua, yang mengikutkan kata seperti "lari" dan "menyanyi", disebut dengan kata kerja. Kategori umum lainnya adalah Kata sifat: kata-kata yang menjelaskan properti atau kualitas dari kata benda, seperti "merah" atau "besar".

Kelas-kelas kata juga memiliki fungsi berbeda dalam tatabahasa. Secara prototipe, kata kerja digunakan untuk membentuk predikat, sementara kata benda digunakan sebagai argumen dari predikat. Dalam kalimat seperti "Sally lari," predikatnya adalah "lari," karena ia merupakan kata yang menandakan keadaan tertentu tentang argumennya "Sally". Beberapa kata kerja seperti "sumpah" bisa saja memerlukan dua argumen, contohnya: "Sally menyumpahi John". Predikat yang hanya menggunakan satu argumen disebut dengan intransitif, dan predikat yang memakai dua argumen disebut dengan transitif.

Selengkapnya >>
Posted by: Yuliyati
Blog. Seri Bahasa Indonesia Updated at: 12:48 PM