A. Pengertian Tata Bahasa
Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Ilmu ini merupakan bagian dari bidang ilmu yang mempelajari bahasa yaitu linguistik. Tata bahasa bahasa Indonesia telah diatur dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI). Tata bahasa juga merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa meliputi bidang tata bunyi, bentuk, dan tata kalimat. Jadi tata bahasa meliputi bidang-bidang berikut.
1. Fonologi
2. Morfologi
3. Sintaksis
Tatabahasa merupakan kajian bagaimana elemen-elemen makna (morfem) dalam suatu bahasa dapat digabungkan menjadi pengucapan. Morfem dapat bebas atau terikat. Jika mereka bebas berpindah dalam pengucapan, mereka biasanya disebut dengan kata, dan jika mereka terikat dengan kata atau morfem lainnya, mereka disebut dengan afiks. Bagaimana suatu elemen makna dapat digabungkan dalam suatu bahasa dikontrol oleh aturan-aturan. Aturan-aturan untuk struktur internal kata disebut dengan morfologi. Aturan-aturan dari struktur internal dari frasa dan kalimat disebut dengan sintaks.
Tatabahasa merupakan kajian bagaimana elemen-elemen makna (morfem) dalam suatu bahasa dapat digabungkan menjadi pengucapan. Morfem dapat bebas atau terikat. Jika mereka bebas berpindah dalam pengucapan, mereka biasanya disebut dengan kata, dan jika mereka terikat dengan kata atau morfem lainnya, mereka disebut dengan afiks. Bagaimana suatu elemen makna dapat digabungkan dalam suatu bahasa dikontrol oleh aturan-aturan. Aturan-aturan untuk struktur internal kata disebut dengan morfologi. Aturan-aturan dari struktur internal dari frasa dan kalimat disebut dengan sintaks.
B. Macam-Macam Tata Bahasa
Berdasarkan cara penyusunnya, tata bahasa dibedakan atas hal-hal berikut.
- Tata Bahasa Deskriptif/Sinkronis. Tata bahasa tersebut disusun berdasarkan pencatatan (deskripsi) yang nyata atas struktur suatu bahasa.
- Tata Bahasa Historis-Komparatif/Diakronis. Tata bahasa tersebut membicarakan perkembangan struktur bahasa dari satu zaman ke zaman lain serta mengadakan perbandingan antara struktur-struktur bahasa dari bermacam-macam zaman itu atau memperbandingkannya dengan bahasa lain.
C. Sifat Tata Bahasa
Pada umumnya tata bahasa bersifat normatif (umum) yaitu bila tata bahasa tersebut disusun berdasarkan gejala-gejala bahasa yang umum dipakai dalam suatu masyarakat. Tata bahasa normatif harus tetap deskriptif yaitu mengikuti perkembangan perubahan struktur bahasa. Pada bahasa yang sudah tidak dipakai lagi dalam komunikasi sehari-hari, tata bahasa normatif dari bahasa tersebut selalu bersifat deskriptif yaitu menentukan atau mengatur kaidah-kaidah. Kaidah-kaidah itu harus diikuti secermat-cermatnya dan tidak boleh diubah lagi, misal bahasa Latin, Yunani, dan Sansekerta.
D. Tata Bahasa Tradisional dan Tata Bahasa Struktural
Tata bahasa tradisional adalah tata bahasa yang hanya mencontoh warisan tata bahasa Barat yang mewarisi pula semua kaidah gramatikal dari tata bahasa Latin-Yunani. Tata bahasa yang ada di Indonesia masih bersifat tradisional. Oleh karena itu perlu direvisi, disesuaikan dengan jalan dan struktur bahasa Indonesia yang sebenarnya.
Tata bahasa struktural adalah tata bahasa hasil dari menyelidiki bahasa-bahasa secara tersendiri, lepas dari segala macam prasangka yang ada. Struktur berarti hubungan yang relatif tetap antara bagian-bagian yang membentuk suatu hal.
Kelas-kelas kata juga memiliki fungsi berbeda dalam tatabahasa. Secara prototipe, kata kerja digunakan untuk membentuk predikat, sementara kata benda digunakan sebagai argumen dari predikat. Dalam kalimat seperti "Sally lari," predikatnya adalah "lari," karena ia merupakan kata yang menandakan keadaan tertentu tentang argumennya "Sally". Beberapa kata kerja seperti "sumpah" bisa saja memerlukan dua argumen, contohnya: "Sally menyumpahi John". Predikat yang hanya menggunakan satu argumen disebut dengan intransitif, dan predikat yang memakai dua argumen disebut dengan transitif.
E. Kategori TatabahasaTatabahasa dapat diartikan sebagai sebuah sistem kategori, dan suatu kumpulan aturan-aturan yang menentukan bagaimana kategori-kategori digabungkan untuk membentuk aspek-aspek makna yang berbeda. Bahasa-bahasa berbeda secara luas tergantung apakah mereka dikodekan lewat penggunaan unit kategori atau leksikal. Namun, beberapa kategori sangat umum sehingga hampir universal. Beberapa kategori universal itu termasuk pengkodean relasi gramatikal dari peserta dan predikat secara tatabahasa berbeda antara relasinya terhadap predikat, pengkodean dari relasi sementara dan spasial pada predikat, dan sistem dari pelaku gramatikal mengatur acuan dan perbedaan antara pembicara dan penerima dan tentang siapa yang mereka bicarakan.
Bahasa mengelompokkan bagian-bagian dari pembicaraan menjadi kelas-kelas bergantung kepada fungsi dan posisi relatif terhadap bagian lainnya. Semua bahasa, misalnya, memiliki perbedaan mendasar antara sekelompok kata yang secara prototipikal mengacu pada sesuatu dan konsep dan sekelompok kata yang secara prototipikal mengacu pada aksi dan kejadian. Kelompok pertama, yang mengikutkan kata seperti "anjing" dan "lagu", biasanya disebut dengan kata benda. Kelompok kedua, yang mengikutkan kata seperti "lari" dan "menyanyi", disebut dengan kata kerja. Kategori umum lainnya adalah Kata sifat: kata-kata yang menjelaskan properti atau kualitas dari kata benda, seperti "merah" atau "besar".F. Kelas-kelas kata
Kelas-kelas kata juga memiliki fungsi berbeda dalam tatabahasa. Secara prototipe, kata kerja digunakan untuk membentuk predikat, sementara kata benda digunakan sebagai argumen dari predikat. Dalam kalimat seperti "Sally lari," predikatnya adalah "lari," karena ia merupakan kata yang menandakan keadaan tertentu tentang argumennya "Sally". Beberapa kata kerja seperti "sumpah" bisa saja memerlukan dua argumen, contohnya: "Sally menyumpahi John". Predikat yang hanya menggunakan satu argumen disebut dengan intransitif, dan predikat yang memakai dua argumen disebut dengan transitif.