Monday, January 27, 2014

Kata ulang adalah kata yang diulang-ulang. Benarkah begitu? hehehe... Kata ulang disebut juga dengan reduplikasi, yang bermakna pengulangan. Kata ulang dapat ditinjau dari dua segi yaitu tinjauan dari segi bentuk dan tinjauan dari segi arti atau fungsi kata ulang.


A. Macam-macam Kata Ulang.



Ditinjau dari bentuknya, kata ulang dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:


1. Kata ulang utuh atau dwilingga.
Yaitu semua bentuk kata ulang hasil perulangan kata secara utuh, sepenuhnya.
Contoh:
# Taman-taman
# duduk-duduk

2. Kata ulang berimbuhan atau kata ulang bersambungan.
Yaitu semua jenis perulangan kata yang salah satu atau kedua unsurnya mendapat imbuhan (dapat berupa awalan, akhiran, sisipan, atau konfiks)
Contoh;
# Memukul-mukul
# mobil-mobilan

3. Kata ulang berubah bunyi atau dwilingga salin suara.
Adalah semua bentuk perulangan kata yang salah satu unsurnya berubah bunyinya.
Contoh:
# bolak-balik
# mondar-mandir
# sayur-mayur

4. Dwipurwa
Yaitu jenis kata ulang yang mengalami perulangan hanya pada suku pertama kata asalnya.
Contoh:
# tetamu
# dedaunan

B. Fungsi Kata Ulang.

Menentukan fungsi kata ulang sebenarnya agak sedikit sulit, sebab fungsi dan artinya terjalin erat. Tetapi bila melihat fungsinya sebagai alat untuk membentuk jenis kata, maka perulangan  sebuah kata akan menurunkan jenis kata yang sama.
Contoh:
# Mainan sama dengan main-mainan
# Tali sama dengan tali temali

C. Arti Kata Ulang

Berikut ini saya sajikan mengenai beberapa arti kata ulang
1. Banyak yang tidak tentu.
Contoh:
# Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari

2. Bermacam-macam
Contoh:
# pohon-pohonan
# tanam-tanaman

3. Menyerupai atau tiruan dari sesuatu
Contoh:
# kuda-kudaan
# anak-anakan

4. Melemahkan arti, dalam hal ini dapat diartikan dengan agak.
Contoh:
# Sifatnya kekanak-kanakan

5. Menyatakan intensitas baik mengenai kualitas, kuantitas, maupun frekuensi.
Contoh:
# Belajarlah segiat-giatnya.

6. Menurunkan arti saling atau pekerjaan yang berbalasan.
Contoh:
# Hidup bersaudara harus tolong-menolong

7. Mengandung arti kolektif
Contoh:
# tiga-tiga
# lima-lima

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah ada beberapa kata yang seolah-oleah tampak seperti kata ulang, antara lain; biri-biri, kupu-kupu, ali-ali, dan lain-lain. Atau kata tersebut keseluruhannya merupakan kata dasar. Fakta ini memberikan pengertian bahwa bentuk itu bukan merupakan kata ulang.
Setiap penutur bahasa Indonesia akan menolak kalimat-kalimat seperti berikut:
1. Saya membeli tiga biri.
2. Saya menangkap kupu.
3. Kakak melontar harimau itu dengan ali.

Penolakan terhadap kalimat tersebut terjadi karena bentuk biri, kupu, dan ali tidak ada dalam perbendaharaan bahasa Indonesia.
Demikian yang dapat saya sajikan, mudah-mudahan bisa menambah khasanah dan pengetahuan kita tentang bahasa Indonesia....
Posted by: Yuliyati
Blog. Seri Bahasa Indonesia Updated at: 9:33 PM